Menyajikan Informasi Terupdate Setiap Hari

Jumat, 31 Agustus 2018

Puluhan Merek Mobil Masih Impor, Suzuki Terbesar

Agustus 31, 2018 0
                                                            

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo), ekpor Indonesia mengalami hasil positif pada Januari-Juli 2018 dengan tumbuh 2,37 persen, menjadi 137.561 unit. Memang jika membandingkan dengan jumlah impor yang mencapai 59,115 unit, di mana gapnya masih sangat jauh dibanding dengan angka ekspor sendiri sepanjang tujuh bulan.

Namun, soal jumlah merek yang melakukan impor, total teracatat 24 merek. Sementara eksportir mobil dari Indonesia ke pasar luar negari, hanya tercatat enam merek saja, yakni Toyota, Daihatsu, Suzuki, Hino, Mitsubishi Motor, dan Hyundai.

Kembali melihat data Gaikindo, dari total 24 merek yang membawa masuk produk mereka ke Indonesia, Suzuki merupakan yang terbesar mengimpor mobil secara utuh (CBU) ke Indonesia, hingga 19,457 unit. Fakta ini menarik, pasalnya Suzuki punya pabrik besar di Indonesia.

Angka impor ternyata juga lebih besar dari ekspor Suzuki, yang hanya 15.444 unit. Selanjutnya, posisi kedua ada Toyota dengan impor 16.447 unit. Namun, kinerja ekspor Toyota masih jauh lebih besar ketimbang impor, mencapai 55.157 unit. Lalu ketiga ada Mitsubishi yang ternyata catatan impor lumayan besar, mencapai 8.118 unit, padahal ekpor hanya 4.558 unit.

Pemerintah saat ini memang sedang mendorong peningkatan ekspor dan menekan impor, di berbagai sektor salah satunya otomotif. Upaya yang ditempuh juga menciptakan iklim investasi yang stabil, sehingga Indonesia menjadi basis produksi mobil

Berbagai insentif disediakan mulai dari tax holiday, tax allowance, sampai recana Super Deductible Tax, juga soal menyiapkan infrastruktur seperti car terminal di Tanjung Priok, dan di pelabuhan Patimban Subang yang lebih besar. Berikut urutannya.

sumber : otomotif.kompas.com 

Selasa, 28 Agustus 2018

Kesan Mengendarai New Renault Koleos di Dalam Kota

Agustus 28, 2018 0
Setelah puas eksplorasi tampilan eksterior dan merasakan kenyamanan interior New Renault Koleos, kini giliran menjajal sensasi berkendara. Pengalaman kali ini dilakukan dengan berjalan keliling Jakarta, menghadapi segala macam problematika lalu-lintasnya. Masuk ke "bilik" kemudi sudah tanpa kunci karena fitur keyless telah tersedia. Menyalakan mesin juga cukup tekan tombol dan membiarkan kunci pada saku celana.

Ketika dinyalakan, raungan mesin bensin 2.5L 4-silinder 16 katup terdengar halus. Suasana kabin juga kedap ketika semua pintu dan jendela dalam keadaan tertutup, nyaris gangguan noise dari luar kendaraan tak terdengar. 

Sebelum jalan, sudah jadi aktivitas wajib menyetel kebutuhan berkendara, mulai dari kaca spion kanan dan kiri. Berbeda seperti layaknya mobil merek Jepang, tombol pengatur berada di dasbor, tepatnya balik kemudi sisi kanan. Sementara Koleos menaruh tombol ini pada door-trim atau sisi dalam pintu pengemudi. Tombol central lock juga berbeda, adanya di bagian bawah head unit, pada dasbor kabin.

Pengaturan wiper ada di sebelah kiri, sementara tuas sisi kanan di belakang kemudi berfungsi untuk lampu utama. Mungkin buat sebagian orang penempatan tombol pengaturan ini kurang lazim, tapi buat yang biasa mengendarai merek Eropa, terasa biasa saja.

Masuk ke posisi transmisi “D”, dengan mode standar, hentakan di putaran bawah cukup terasa, padahal bobot mobil ini mencapai 2,1 ton. Sempat terpikir saat pertama kali masuk ke dalam kabin, kalau mobil ini terkesan berat dan boyo. Tetapi, setelah dijalankan, anggapan tersebut sontak hilang. Performa Koleos terbaru ini terasa bertenaga, meski harus menopang bobot badan yang cukup berat. Karena bukan di sirkuit, redaksi KompasOtomotif  tidak bisa untuk melakukan pengetesan akselerasi atau top speed koleos. Meski begitu, kebutuhan gaya berkendara cukup terakomodasi di sini.

Pastinya, bukan hanya di jalan Ibu Kota, SUV menengah Renault ini sepertinya tak akan sulit kalau diajak menjelajah antar provinsi di Indonesia. Dari data teknis New Renault Koleos hanya memiliki satu pilihan, mesin bensin 4-slilinder 2.5L, yang mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 170 tk @6.000 rpm, di mana torsi puncak 233 Nm @4.000 rpm. Mesin ini dipadukan dengan transmisi otomatis X-Tronic berteknologi CVT, yang  diklaim menawarkan kehalusan perpindahan gear saat berakselerasi.

Ketika diajak ngebut dan berakselerasi, New Renault Koleos cukup mumpuni. Limbung yang sudah menjadi penyakit mobil bertubuh bongsor dan tinggi, lumayan teredam pada Koleos. Penasaran dan mengulang gerakan sama beberapa kali, lagi-lagi limbung tetap tidak terasa. Bisa jadi ini terbantu dengan performa suspensinya yang cukup stiff, dan bisa membantu mengatasi permasalahan limbung. Bagi yang menyukai mobil SUV medium tanpa melihat merek, nampaknya Koleos jadi pilihan menarik.

sumber : otomotif.kompas.com